Populasi dan sampel
POPULASI DAN SAMPLE
A. POPULASI dan SAMPEL
populasi merupakan wilayah secara umum yang memuat semua anggotanya dan memiliki karakteristik tertentu.
Sampel adalah sebagian kecil atau separuh dari populasi, jadi sampel merupakan bagian dari populasi.
Contoh :
Penelitian dilakukan dengan objek siswa kelas 3 SD di SD Negeri Jaya Wijaya , dengan jumlah 12 kelas.
Populasi : SD Negeri Jaya Wijaya, sampel : Kelas 3
Cara menentukan ukuran sampel:
1.
n =
𝑁
1+𝑁𝑎2
Rumus Slovin
Keterangan
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
α = taraf signifikan
2.
3. Tabel Krecjie
Menentukan jumlah sampel dengan table Krejcie didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai Taraf Keyakinan 95% terhadap populasi
B. TEKNIK SENSUS
Sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh adalah data sesungguhnya sering disebut parameter.
C. TEKNIK SAMPLING
Sampling adalah cara pengumpulan data apabila yang diselidiki adalah elemen sampel dari suatu populasi. Data yang diperoleh adalah data pekiraan, data yang dihasilkan sering disebut statistic.
Teknik Sampling
Probability SamplingNon Probability Sampling
Simpel Random Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling
Disproportionate Stratified Random Sampling
Cluster Sampling
Sampling Sistematis Sampling Kuota Sampling Insidental Puposive Sampling Sampling Jenuh Snowball Sampling
Maka teknik sampling dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Probability Sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan cara memberikan kesempatan yang sama bagi semua anggota populasi.
Terbagi menjadi 4, yaitu
a. Simple Random Sampling
Merupakan cara penentuan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata (Sugiyono, 2010: 64). Pemiihan elemen populasi dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Merupakan cara penentuan sampel dengan cara acak dan memperhatikan strata. Biasanya diambil dengan cara undian dan representatif apabila digunakan pada populasi yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
merupakan cara penentuan sampel dengan cara acak dan memperhatikan strata. Biasanya diambil dengan cara undian dan representatif apabila digunakan pada populasi yang tidak homogen dan berstrata tidak proposional.
d. Cluster Sampling
merupakan cara penentuan sampel dengan cara acak, memperhatikan kluster, dan memperhatikan strata. Biasanya diambil dengan cara undian dan representatif apabila digunakan pada populasi yang luas, tidak homogen, berstrata proporsional dan berstrata tidak proposional.
2. Non Probabilitity Sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan cara tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota-anggota populasi.
Teknik ini terbagi menjadi 6, yaitu :
a. Sampling Sistematis
adalah teknik penentuan sampel dengan aturan- aturan yang telah ditentukan secara sistematis.
b. Sampling Kuota
adalah teknik penentuan sampel dengan aturan-aturan pemenuhan kuota sampel dengan karakteristik yang sama.
c. Sampling Insidental
d. adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/ insidental (Sugiyono, 2010: 67).
e. Puposive Sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan cocok untuk penelitian kualitatif.
f. Sampling Jenuh
adalah penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi. Digunakan pada populasi yang memiliki anggota sedikit.
g. Snowball Sampling
adalah penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Biasanya digunakan pada penelitian kualitatif (Sugiyono, 2010: 68).
Komentar
Posting Komentar